Sejarah
bale belek di desa jeruwaru kecamatan jeruwaru kabupaten lombok timur
Pendahuluan
Masa peradaban islam di indonesia di mulai pada awal abad ke
15 dengan munculnya kerajaan samudra pasai peradaban baru itu di bawa oleh para
pedagang dari Gujarat yang berlayar ke arah timur. Penyebar agama islam yang
terkenal ketika itu antara lain Nuruddin ar-raniri dan Maulana malik ibrahim.
Di jawa peralihan peradaban dari jaman
hindu-Budha ke islam di tandai dengan ke munduran kerajaan majapahit. Surutnya
kerajaan berskala Nasional itu di susul kemudian berdirinya kerajaan islam di
jawa, yaitu Demak (dalam babat tanah jawi sering di sebut dengan nama demak
bintoro) penyebaran agama islam di jawa tidak terlepas dari peranan para wali,
yaitu ulama besar dari kaum bangsawan.
Para wali mempunyai para dewan
yang terdiri atas 9 wali utama. Mereka
disebut dengan istil;ah Walisongo. Wali yang terkenal di daerah jawa timur
adalah Sunan giri, sedangkan di pante selatan sunan kalijaga di pegunungan
kapur utara terkenal sunan kudus dan daerah pasundan dengan sunan gunung jati.
Pada
mulanya perkembangan agama islam di pulau lombok di sebarkan oleh para ulama
dari tanah jawa. Dalam menyebarkan agamanya, mereka berlayar ke indonesia
bagian timur hingga ke maluku.penyebaran agama islam di pulau lombok yang
terkenal adalah putra sunan giri gresik yang bernama sunan prapen.
Agama
islam mulai di kembangkan dari mulai lombok timur.barulah kemudian menyebar ke
lombok tengah dan bagian barat. Sebuah fakta sejarah, di daerah tandus lombok
timur bagian selatan berdiri sebuah kerajaan, yaitu pena. Secara konkret pena
lebih tepat disebut sebagai keulamaan daripada sebuah kerajaan islam. Pena
diperintah oleh seorang pemban (raja kecil, datu) yang sekaligus menjadi ulama
agama islam. Datu yang terkenal adalah raden suryajaya sumpeno. Ia digantikan
oleh pangeran mimjimak yang bergelar pemban tanggal peras atau baru tanggan.
Di
lombok mereka menyebarkan ajaran islam yang disesuaikan dengan perkembangan
adat sasak. Pusat penyebaran agama islam berbasis budaya jawa. Kemudian dengan
pola yang sama, ia menyebarkan agama islam di sekitar sakra. Pena mengalami kemunduran karena sumber-sumber
air di Bawah bukit dikuasai pasukan langko. Upaya pengisolasian pena itu
terkenal dengan sebutan politik rerepik aik. Dalam perkembangannya, terjadi
perpindahan pusat kegiatan dari bukit pena ke wengkek di desa yang sama.
Sejarah Bale Beleq
Alkisah
awal mula di bentuknya bale beleq, pertama kali yaitu karena adanya 9 wali yang
berada di daerah jerowaru untuk menyebarkan agama islam di wilayah bagian timur
indonesia, di namakan bale beleq karena tempat itu merupakan tempat persinggahan atau pondok para wali
untuk memabngun masjid pertama yang ada di daerah tersebut.
Bale
beleq di temukan karena pecahan batu yang di lontarkan dari batu ringgit dan di
temukannya anak panah yang di lontarkan dari batu dago’ pantai selatan lombok
yang di lontarkan abdul kadir jailani atau bahrudin.
Pada
masa hijrahnya 9 wali dari jawa ke
lombok, di daerah jerowarulah tempat mereka singgah pertama kali, karena niat
mereka untuk menyebarkan agama islam di wilayah timur indonesia, maka mereka
membuat suatu pondok dan masjid di
daerah jerwoaru yang di mana sekarang masjidnya bernama jami’fatul mubin. selama
proses pembuatan masjid,balek belek merupakan tempat istrahatnya para wali
selama peroses pembuatan mesjid tersebut.
Pondok
yang merka dirikan itu tepat di
temukannya lontaran batu dan panah yang dulunya di lontarkan oleh abdul kadir
jaelani atau bahrudin, proses pembuatan pondok tersebut berlangsung selama 1
hari setelah itu mereka membuat masjid
untuk menyebarkan islam di daerah lombok bagian jerowaru, dari situlah awal
penyebaran islam untuk wilayah indonesia bagian timur .
Bale
beleq daerah jerowaru merupakan pusat perkumpulan para wali dan
pengikutnya pada daerah bagian timur
indonesia untuk melakukan pertemuan, seiring berjalannya waktu dan pada masa
penjajahan anak agung konon katanya 9 wali
dan para pengikutnya tiba-tiba menghilang dari daerah tersebut dan yang
tersisa hanya bale beleq dan masjid yang di bangun oleh para wali tersebut.
Konon
ceritanya bale beleq daerah jerowaru merupakan suatu daerah yang di katakan
keramat sehingga anak agung dan para pengikutnya tidak berani memasuki daerah
tersebut, setelah selesainya masa kejayaannya anak agung, konon katanya
muncullah seorang yang bernama Dewa mas panji atau Raden mas panji yang di
percayai keturunan dari salah satu dari 9 wali tersebut, di mana dialah yang
mendirikan jerowaru tersebut yang dulunya bernama juluwaru yang artinnya awal
dari suatu daerah. Pada kepemimpianan Raden mas panji, bale belek pada daerah
jerukwaru dijadikan sebagai pusat keagamaan karena di yakini sebagai tempat
meditasi para wali.karena ditemukannya peningalan wali berupa Al-quran dan
brazanji. Dari zaman ke zaman balai belek jerukwaru merupakan suatu tempat yang
dilindungi oleh warga tersebut.
Ketika
Jepang masuk ke Indonesia jeru waru merupakan suatu tempat jalur transportasi
perdagangan dan tempat peristirahatan para penjajah Indonesia. Lombok dulunya
tidak pernah di jajah oleh negara asing. Melainkan menjalin ikatan kerja sama
untuk membuat jalur transpotasi dan
perdgangan.
Pada
masa kemrdekaan mulai ada perkembangan kehidupan pada daerah jerukwaru, pada
masa itu pun balek blek masih menjadi tempat yang suci dimana menjadi tempat
meninta permohonan kepada yang maha kuasa ketika terjadi suatu hal yang
merugikan masyarakat sekitarnya seperti pada saat kemarau berkepanjanagan,
wabah penyakit yang menyerang masyarakat di daerah tersebut. Dengan meminta
pertolongan itu maka bencana yang di alami masyrakat setempat dapat teratasi.
Hal ini yang menjadi keyakinan masyarakat di daerah jelukwaru.
Di
masa sekarang pun masih dipercayai oleh
masyarakat untuk memohon sesuatu yang menguntungkan bagi masyarakat sekitarnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Itu disebabkan masih kentalnya kepercayaan
masyarakat setempat terhadap peninggalan para wali.
Kaitannya bale beleq dengan pancasila yaitu pada sila
pertama ( ketuhanan yang maha esa ) , sila ke tiga ( persatuan indonesia ).
Pada
sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” dimana masuknya agama hindu/buda dan
islam yang ada di daerah sekitar bale beleq jeruwaru.
Pada sila ketiga “Persatuan Indonesia” dimana
kebersamaan dan menyatunya masyarakat
wilayah timur dalam membangun wilayah ini untuk transportasi dan proses
perdagangan bagi masyarakat serta penjajah jepang dan belanda.
Dalam tulisan ini saya banyak menemukan kengawuran dan tidak adanya refrensi.
BalasHapuskalau boleh tau sumber ceritanya darimana?
BalasHapusrefrensi nya sangat kami butuhkan untuk peneluauran kebenaran informasi diatas
BalasHapus